Aku Tak Ingin Hati ini, penuh hanya Karena Nama Seorang,,
Ku berusaha Bertahana Tuk dapatkan CINTA yang HALAL
Dunia memang Tampak Begitu Indah, namun Rapuh bagai ranting Kering
Menghipnotis Pikiran dan Menghanyutkan dalam Samudra Khayal
Yaa Rabb, Ku Memohon AmpunanMu…
Pernah Ada Satu nama yang Tersimpan Di Hati Ini
Tapi dengan PetunjukMu,…
Kubulatkan Tekad, Tuk Melupakannya dengan Garansi SATU JANJI
Yaa Rabb, Ku Meminta PetunjukMu…
Sesungguhnya Keyakinanku PadaMu Begitu BESAR..
Jauh Sebelum Diri ini Tercipata JODOHku telah Kau atur Untukku
Dan Aku Yakin Bahwa RabbKu Tak Akan Pernah Ingkar
Yaa Rabb, Jalan ini Telah Aku Pilih…
Hati Ini telah Aku Lapangkan Untuk NamaMu saja…
Pilihan ini Sebagai Bukti CintaKu padaMu ya Allah…
Ku Ingin menjaga KESUCINNYA Hingga Kelak Kita Bersua
Yaa Rabb, Dalam Istikhora CintaKu Aku Bertanya
Siapakah Gerangan yang Kau Pilihkan Untukku?
Mampukah Dia Bertahan dalam Keistiqomahan Cinta?
Jika Benar Yaa Rabb Dekatkanlah Dia..
Yaa Rabb, Dengarlah pintaku…
Dalam tawakkalku, PilihanMu adalah PilihanKu Juga
Karena Kuyakin Pilhanmu adalah yang Terbaik Untukku
Dalam YAKINKU bahwa semuanya akan INDAH PADA MASANYA…
Dengan Mengucapkan بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Mari BerNIAT dan BerIKHTIAR untuk Bergabung dalam GERAKAN PEMUDA ISLAM ANTI PACARAN
Pacaran adalah candu bagi generasi muda Islam, Ia sengaja dibuat oleh orang kafir sebagai konsep untuk mengelabuhi sudut pandang kita tentang tata cara menjalin sebuah hubungan. Pacaran menghapus batasan aturan yang seharusnya “dilarang” menjadi “boleh-boleh saja”, sehingga konsep pacaran sesungguhnya menjadikan para pemuda Islam semakin jauh dari Aqidah. Ketika cinta sudah bercampur dengan nafsu, membara bagai api yang menghabiskan semua daun kering di musim kemarau, yang tertinggal hanya abu, yang akan diterbangkan oleh angin… Hilang entah kemana…
Wahai saudaraku sekalian, adakah sedikit ruang yang tersisa untuk menyimpan nama Allah di Hatimu? Jangan-jangan semuanya telah penuh dengan nama sang pujaan Hatimu, Sehingga nama RabbMu justru kau simpan diluar hatimu. Padahal nafas yang masih berhembus adalah dariNya yang telah memberimu cinta dan kehidupan. Sungguh, pikiranmu telah dikacaukan oleh konsep “pacaran”, kau telah dimabukkan olehnya, sehingga dirimu bagai orang yang sedang meminum khamar yang diharamkan.
Allah SWT, berfirman dalam QS. Al Baqarah : 165
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al Baqarah : 165)
[] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa orang yang beriman hanya melabuhkan cintanya hanya kepada Allah saja, sehingga cintanya hanya untuk mengantarkan pada ridho Illahi. Sedangkan pacaran justru akan menenggelamkan kita dalam kubangan kemaksiatan, Ibarat meminum madu yang dicampur dengan racun.
Pacaran adalah perbuatan yang sangat di haramkan dan cenderung menuju pada zina dengan menyaksikan kejadian di sekitar kita, berdua-duan dalam satu tempat, saling pandang memandang, dan adanya aktivitas untuk saling berpegangan/ bersentuhan dengan sesorang yang bukan Muhrim, semuanya dilarang oleh agama. Sesungguhnya agama telah menjelaskan batasan mengenai Mahram. Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini mewakili hal yang tidak diperbolehkan tersebut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakan.”(HR. Bukhori dan Muslim)
Saudara-saudaraku kaum muslimin, Allah berfirman dalam QS: Al Israa': 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al Israa': 32).
Dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa'di berkata: "Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas dari pada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya.”
Maka bisa dikatakan, kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepadanya saja dilarang apalagi perbuatannya!
Sungguh amat keji perbuatan itu dan sungguh amat benar ucapan Allah bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya: "Al Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh Syari'at, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak wanita, hak keluarganya atau suaminya, dan merusak kehidupan rumah tangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan.”
Inti dari uraian di atas adalah seorang muslim haram untuk melakukan pacaran, karena kecenderungan untuk melakukan zina sangat terbuka lebar. Jadi tegasnya bahwa yang masih mengaku muslim dan masih ada keyakinan di dalam hatinya, saatnya untuk mengatakan TIDAK untuk PACARAN.
Islam tidak kaku, Namun ketahuilah bahwa Islam telah mengatur adab menjalin hubungan dengan sangat sempurna dan elegan.
Sungguh Allah sangat menyayangi dan mengasih kita semua dengan segala cintaNya, sehingga untuk menuju pada jalan cintanya kita dibimbing denga syariat, menjaga kesucian serta kesucian keturunan-keturunan kita kelak. Islam telah mengatur adab untuk menjalin hubungan dan mengenal calon pasangan kita dengan jalan Ta’aruf yang begitu indah, lalu adakah kita mencari jalan lain kalau jalan yang terbaik itu telah Allah tetapkan untuk kita?
Akal dan Nafsu harus Dikendalikan oleh Hati…
Jaga Iman dan HatiMu dan Semoga Allah tetap Memelihara Kita dalam Ridhonya
Wallahu a’lam bishshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar